Addin Jauharudin resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Masa Khidmat 2024-2029
Addin Jauharudin telah resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor masa khidmat 2024-2029 setelah terpilih secara aklamasi dalam Kongres XVI GP Ansor yang diselenggarakan di atas Kapal Pelni KM Kelud pada Jumat (02/02/2024). Keputusan ini didukung oleh 1.700 kader terbaik GP Ansor yang hadir dalam kongres tersebut, yang sepakat untuk melanjutkan kepemimpinan Gus Yaqut Cholil Qoumas sebagai Ketua Umum PP GP Ansor sebelumnya.
Dalam KONGRES XVI ini mengusung Tema "GP Ansor: Peta Jalan NU Masa Depan" ,tema ini memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai.
Pertama, tema ini bertujuan untuk memperkuat posisi GP Ansor dalam kancah peradaban. GP Ansor ingin menjadi garda terdepan dalam menjaga identitas keislaman dan kebangsaan Indonesia.
Kedua, tema ini menggambarkan sebuah peta jalan yang mengarah pada pembangunan spiritual, sosial, dan kebangsaan. GP Ansor ingin menjadi penggerak agenda besar perjuangan Nahdlatul Ulama (NU) dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Ketiga, tema ini juga bertujuan untuk mempertebal komitmen GP Ansor dalam menjaga warisan leluhur Nusantara sebagai Negeri Bahari. Pemilihan tempat kongres di atas kapal laut merupakan pengejawantahan dari ikhtiar GP Ansor dalam menghidupkan nilai-nilai maritim dan memupuk rasa kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan tema ini juga, GP Ansor berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam memajukan NU dan membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.
GP Ansor memilih untuk mengadakan kongres di atas kapal laut sebagai ikhtiar untuk meneruskan pergulatan mengarungi samudera dengan agenda-agenda baru yang menyegarkan wawasan keislaman. Pemilihan ini juga memiliki hubungan erat dengan nilai-nilai maritim dan cinta terhadap NKRI.
Pertama, kapal laut memiliki makna simbolis dalam sejarah dan budaya Indonesia. Sebagai negara kepulauan, laut memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pemilihan kapal laut sebagai tempat kongres merupakan bentuk penghargaan terhadap warisan leluhur Nusantara yang masyhur sebagai Negeri Bahari. Hal ini mencerminkan rasa kecintaan dan penghargaan GP Ansor terhadap nilai-nilai maritim Indonesia.
Kedua, kapal laut juga melambangkan persatuan dan kebersamaan. Laut diartikan bukan sebagai pemisah antar pulau, tetapi sebagai penyatu komunitas, suku bangsa, dan ras yang hidup dalam satu wilayah, yaitu Nusantara. Dengan mengadakan kongres di atas kapal laut, GP Ansor ingin menggambarkan semangat persatuan dan kebersamaan dalam menjaga keislaman dan kebangsaan Indonesia.
Selain itu, pemilihan kapal laut juga merupakan bentuk pengabdian GP Ansor dalam memupuk rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kapal laut sebagai sarana transportasi yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia mengajarkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam membangun bangsa. Dengan mengadakan kongres di atas kapal laut, GP Ansor ingin menguatkan komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI dan memperkuat rasa cinta terhadap tanah air.
Dengan demikian, pemilihan kapal laut sebagai tempat kongres GP Ansor tidak hanya memiliki nilai simbolis yang kuat, tetapi juga menggambarkan semangat maritim dan cinta terhadap NKRI yang menjadi bagian integral dari perjuangan GP Ansor.
Editor : Team AMSCandinegara
Sumber : www://nu.or.id/
Tidak ada komentar: